... Wisnu pun pulang dengan jalan kaki, karna jarak antara rumah menuju sekolahnya cukup dekat. Namun ditengah perjalanannya saat pulang ia dihalangi oleh 2 preman yg mencoba merampas barang berharga milik wisnu yg membuatnya agak sedikit pucat dan takut.
Preman 1(Pr1): “bos bos, ada mangsa tuh bos, gimana kalo kita rampas aja barang-barangnya. Siapa tau dapet barang bagus”
Preman 2(Pr2): “wah boleh juga lu. Yaudah yok langsung aja kita jegat tuh bocah.”
(sambil menghadang)
Pr 1: “heh!, serahkan segala barang-barang berharga yg ada di tasmu !”
W: “ta,,ta,,tapi gue udah nggak punya uang dan barang-barang berharga lain (dgn wajah pucat).”
Pr2: “CEPAT!!!”
Dengan perasaan yg sangat takut, Wisnu pun lantak langsung lari ketakutan menghindari kejaran para preman-preman jahat yg ingin merampas barang-barang berharganya. Namun, nasib berkata lain. Saat ia ingin menyebrang ke jalan yg lain yg lebih aman, ia malah terkena kecelakaan. Lantas orang yg menabrak Wisnu karna mengemudi kendaraannya sangat cepat langsung bertanggung jawab dengan membawa Wisnu ke rumah sakit PERTAMINA.
Reza yg saat itu sedang menyelesaikan tugas yg diberikan dosennya merasakan perasaan yg tidak enak. Dia merasa bahwa ada kejadian yg mengganjal pikirannya.
Keesokkan harinya , dengan perasaan yg mengganjal dan mengganggu pikirannya semalaman ini dia pergi seperti biasanya ke tempat kuliahnya pukul 06.31 WIB.
“aduh, kok perasaan gue nggak enak ya?. Apa jangan-jangan ada sesuatu yg gue nggak ingin malah terjadi?” pikirnya dalam hati.
Dan ternyata benar ...
To be continued ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar